Marhaban Ya Tilmidz/ah TAFDI

23 July 2009

Agenda Silturrohim BEM-TAFDI



Menindaklanjuti salah satu Tujuan dari Majelis Ta’lim TAFDI yaitu Mengamalkan ajaran islam sebagai rohmatan lil ’alamiin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Maka dengan ini kami atas nama pengurus besar bermaksud untuk mengadakan visitasi (Kunjungan) ke rumah Tilmidz/ah sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh BEM-TAFDI. Adapun jadwal yang dimaksud adalah sebagai berikut :

Jadwal Silaturrohim BEM-TAFDI



Nb : - Waktu Pelaksanaan Ba’da Maghrib s.d. selesai
- Acara : Dzikir, Tahlil dan Tahmid serta Pembacaan Kisah Maulid

Kami mengharapkan bapak/ibu Tilmidz/ah ikut berpartisipasi dalam mensukseskan program yang telah dibuat oleh Majelis Ta’lim TAFDI, semoga bagi kita yang turut andil dalam acara ini Alloh berikan keberkahan baik di dunia maupun di akhirat, Amiin.


Jakarta, 20 Juli 2009

Ketua BEM-TAFDI


Ust. Ahmad Ulul Azmi, S.Si.
NIPT. 14038622


















03 July 2009

POSTING TERBAIK Tilmidz/ah TAFDI

Kepada Yth,


Manusia
Di
Tahun 2009





Aku hidup di tahun 2050. Aku berumur 50 tahun, tetapi kelihatan seperti sudah 85 tahun. Aku mengalami banyak masalah kesehatan, terutama masalah ginjal karena aku minum sangat sedikit air putih. Aku fikir aku tidak akan hidup lama lagi. Sekarang, aku adalah orang yang paling tua di lingkunganku, Aku teringat disaat aku berumur 5 tahun semua sangat berbeda, masih banyak pohon di hutan dan tanaman hijau di sekitar, setiap rumah punya halaman dan taman yang indah, dan aku sangat suka bermainair dan mandi sepuasnya. Sekarang, kami harus membersihkan diri hanya dengan handuk sekali pakai yang di basahi dengan minyak mineral. Sebelumnya, rambut yang indah adalah kebanggaan semua perempuan. Sekarang, kami harus mencukur habis rambut untuk membersihkan kepala tanpa menggunakan air. Sebelumnya, ayahku mencuci mobilnya dengan menyemprotkan air langsung dari keran ledeng. Sekarang, anak-anak tidak percaya bahwa dulunya air bisa digunakan untuk apa saja. Aku masih ingat seringkali ada pesan yang mengatakan: “JANGAN MEMBUANG BUANGAIR” Tapi tak seorangpun memperhatikan pesan tersebut. Orang beranggapan bahwa air tidak akan pernah habis karena persediaannya yang tidak terbatas. Sekarang, sungai, danau, bendungan dan air bawah tanah semuanya telah tercemar atau sama sekali kering. Pemandangan sekitar yang terlihat hanyalah gurun-gurun pasir yang tandus. Infeksi saluran pencernaan, kulit dan penyakit saluran kencing sekarang menjadi penyebab kematian nomor satu. Industri mengalami kelumpuhan, tingkat pengangguran mencapai angka yang sangat dramatik. Pekerja hanya dibayar dengan segelas air minum per harinya. Banyak orang menjarah air di tempat-tempat yang sepi. 80% makanan adalah makanan sintetis. Sebelumnya, rekomendasi umum untuk menjaga kesehatan adalah minum sedikitnya 8 gelas air putih setiap hari. Sekarang, aku hanyabisa minum setengah gelas air setiap hari. Sejak air menjadi barang langka, kami tidak mencuci baju, pakaian bekas pakai langsung dibuang, yang kemudian menambah banyaknya jumlah sampah. Kami menggunakan septic tank untuk buang air, seperti pada masa lampau, karena tidak ada air. Manusia di jaman kami kelihatan menyedihkan: tubuh sangat lemah; kulit pecah-pecah akibat dehidrasi; ada banyak koreng dan luka akibat banyak terpapar sinar matahari karena lapisan ozon dan atmosfir bumi semakin habis. Karena keringnya kulit, perempuan berusia 20 tahun kelihatan seperti telahberumur 40 tahun. Para ilmuwan telah melakukan berbagai investigasi dan penelitian, tetapi tidak menemukan jalan keluar. Manusia tidak bisa membuat air. Sedikitnya jumlah pepohonan dan tumbuhan hijau membuat ketersediaan oksigen sangat berkurang, yang membuat turunnya kemampuan intelegensi generasi mendatang. Morphology manusia mengalami perubahan… yang menghasilkan/melahirkananak-anak dengan berbagai masalah defisiensi, mutasi, dan malformasi. Pemerintah bahkan membuat pajak atas udara yang kami hirup: 137 m3 per orang per hari. [31.102 galon]





Lakukan untuk anak dan keturunan mu kelak”





“AIR DAN BUMI UNTUK MASA DEPAN”






Oleh : Fadli Abdul Azis
(Munsyid 3 Tim Hadroh Majelis Ta'lim TAFDI)


Usia : 14 tahun











Sumber : {Tidak Disebutkan)

Postingan Terpopuler