
Marhaban Ya Tilmidz/ah TAFDI

Postingan Terpopuler
-
[FOTO]: Potongan-potongan marmer berwarna coklat (yang berada pada tembok Syadzarwan dekat pintu Ka'bah) menandai tempat dimana ...
-
Visi Majelis Ta’lim - Tarbiyatul Aulad Fiddiinil Islam : Generasi islami yang beraqidah Ahlussunnah wal Jama’ah, cerdas dan berakhlaqul kar...
-
POHON SAHABI, 'sahabat' Nabi SAW yang masih hidup Guru Mulia Adda'i-ilalloh Al-Habib Umar bin Hafidz saat mengunjungi Pohon...
-
Kisah Nyata yang dialami oleh al-Maghfurlah Habibana Munzir al-Musawa. Sebuah renungan menjelang #Haul Beliau (22 Agustus 2015). FOTO/...
-
Kepada Yth, Manusia Di Tahun 2009 Aku hidup di tahun 2050. Aku berumur 50 tahun, tetapi kelihatan seperti sudah 85 tahun. Aku mengalami bany...
-
Kisah ini pertama kali dimuat dalam harian Alarabiyah.net (pada kamis,1 Robi'ul Awwal 1427 H atau 30 Maret 2006 M), yang mana wartawan ...
-
Majelis Ta'lim Tarbiyatul Aulad Fiddiinil Islam Pelindung : Alloh SWT Pendiri : (Alm)KH. Mahbub bin Sidup dan Bpk. Sunadji Al-Mahbub ...
-
Assalaamu'alaikum wa Marhaban Bikum Yaa Tilmidz/ah Tafdi :) Kali ini kami akan mengangkat sebuah kisah nyata dari mas arifin warga B...
6 komentar:
asslm........
gimana kalo yang main bass bergantian dengan si salam,arifin,wahyu,rahmat,bende,irgi
Wa'alaikumussalaam,Wr.Wb.
Terima kasih atas sarannya.
insya Alloh saran anda akan kami tampung dan kami sampaikan kepada ketua Tim Hadroh TAFDI SAT (Syafawiyyul Aulaad TAFDI)Ust. Marsyad
TTd. Humas BEM-TAFDI
asslm.... saya mempuyai hadits
yakun, wala haula wala quwwata illa billahil
‘aliyyil ‘adziim. A’lamu annallaha ‘ala kulli syaiin qodiir, wa annallaha qod ahatho bikulli
syaiin ‘ilma. Allahumma innii a’udzuika min syarri nafsii wamin syarri kulli daaabbatin anta
aakhidzu bina shiyatiha, inna robbii ‘ala shirotin mushtaqiim.
Wahai Allah sungguh Engkau adalah Tuhanku, tiada Tuhan selai-Mu, pada-Mu aku
bertawakal dan Engkaulah pemilik Arsy yang Agung, apa-apa yang dikhendaki Allah SWT
akan terjadi dan yang tidak yang dikehendaki Allah tidak akan terjadi, tiada daya dan upaya
selain dengan kekuatan Allah yang Maha tinggi dan Maha Agung, aku tau sungguh Allah itu
berkuasa atas segala sesuatu dan sungguh Allah itu meliputi segala sesuatu dengan
pengetahuannya (Maha tahu atas segala sesuatu). Wahai Allah aku sungguh aku berlindung
dari buruknya diriku dan dari kejahatan semua makhluk dan ciptaan-Mu sungguh Engkau
from;ahmad fakih
assalamualaikum.....
kapan dilaksanakan tour dakwah lagi,dan dimana tempatnya.dan juga kita gemparkan dunia dengan bersolawat kapada nabi mahammad saw
from;muhammad fakih
asslam....
Awan Berbentuk Lafazh Allah
Pada hari Kamis, 20 Maret 2008, Majelis Rasulullah SAW mengadakan acara perayaan Maulid Nabi Besar Muhammad Rasulullah SAW di lapangan parkir Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat. Acara itu dihadiri juga oleh KH. Ma’ruf Amin (selaku Ketua MUI), dan perwakilan dari beberapa partai yang sengaja diundang oleh Majelis Rasulullah SAW.
Seperti biasa, Habib Munzir membawakan taushiyah-taushiyah yang menyentuh hati. Namun kali ini taushiyah beliau lebih terasa di jiwa setiap hadhirin. Beliau mengisahkan kembali bagaimana sosok Rasulullah SAW sesungguhnya. Bagaimana budi pekerti Rasulullah SAW yang tidak pernah kenyang selama 3 hari berturut-turut. Artinya beliau SAW lebih sering lapar. Bukan karena beliau miskin. Jika beliau mau, beliau bisa menjadikan makanan satu piring cukup untuk mengenyangkan beliau dan keluarganya untuk selama-lamanya. Namun beliau ingin menjadi orang yang pertama kali merasakan lapar sebelum ummatnya merasakan lapar, dan menjadi orang yang terakhir kenyang setelah ummatnya kenyang.
Kisah demi kisah terus mengundang tangis dari jiwa-jiwa yang mencintai Muhammad Rasulullah SAW. Jiwa-jiwa yang dimabuk rindu itu terus melayang ke langit tertinggi. Cahaya-cahaya indah terpancar dari dada mereka hingga menembus ke ‘Arasy.
Awan tipis berkumpul untuk menjawab kegundahan Habib Munzir ketika beliau berbisik dalam hati, “Kasihan jama’ah. Mereka duduk di bawah terik Matahari.” Cuaca terik berubah menjadi sejuk dan berangin sepoy-sepoy, seakan alam menyambut para tamu Rasulullah SAW.
Ketika Habib Munzir mengisahkan akhir-akhir riwayat Rasulullah SAW, beberapa jama’ah melihat awan-awan kecil berkumpul. Perlahan, mereka membentuk lafazh ‘ALLAH’ dalam huruf Arab, lengkap dengan tanda bacanya (harokat).
Ketika Habib Munzir mengajak jama’ah melafazhkan Asma Allah sebanyak 300 kali, awan itu telah terbentuk dengan jelasnya. Sebagian jama’ah yang tidak mengetahui perihal awan itu terus berdzikir sambil menunduk dan tidak menghiraukan sekelilingnya. Mereka asyik dalam melafazhkan Asma Allah. Jama’ah lainnya dan para pengunjung Monas yang melihat awan itu juga berdzikir sambil memandang tanda keridhoan Allah atas perkumpulan kami hari itu.
Selepas berdzikir, awan itu pun mulai terhapus. Namun tetap membekaskan kekaguman di hati jama’ah dan pengunjung Monas yang menyaksikannya.
from;muhammad alful salam
Wa'alaikumsalam,Wr.Wb.
Do'ain aja Akh. Muhammad Fakih, semoga dengan ridlo dari Alloh SWT kita dapat melaksanakan tour dakwah ke kota-kota di indonesia, Amiin
dari : Humas BEM-TAFDI
Post a Comment